Selasa, 04 Agustus 2015

MENJADI LEBIH BAIK




Kita tentu kenal dan pernah melihat yang namanya ulat bulu. Bagi kebanyakan orang, bahkan mungkin termasuk kita ulat bulu dianggap sebagai binatang yang sangat menjijikkan bahkan menakutkan karena bila terkena bulunya akan menimbulkan rasa sakit dan gatal-gatal. Tapi tahukah kita bahwa masa hidup ulat bulu ini tidak lama. Pada saatnya ia akan mengalami fase dimana ia harus berpuasa dan masuk ke dalam kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain dan menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah. Jika sudah demikian, siapa yang tidak menyukai kupu-kupu dengan sayapnya indah dan warna-warni? Bahkan tidak jarang bagi sebagian orang memburu dan mencarinya untuk diawetkan, dikoleksi dan dijadikan hiasan yang berharga mahal.
Demikian juga yang namanya ular, untuk mengganti bajunya yang lusuh dan usang, dia akan berpuasa (mlungsungi-jw) selama beberapa hari dan akhirnya akan keluarlah ular dengan menggunakan baju baru yang lebih indah, bersih dan mengkilat.
Untuk melahirkan putra-putri yang cantik dan lucu sebagai generasi penerus suku dan bangsanya, ayam akan melakukan puasa dengan mengeloni (mengeram) telur-telurnya agar tetap hangat. Beberapa hari kemudian maka akan menetaslah telur-telur itu dan muncullah ayam-ayam generasi baru.
Bagaimana dengan pohon-pohon, apakah ia juga puasa? Sering kita lihat pohon yang semula rindang lebat daunnya tiba-tiba gundul. Itu juga bertanda bahwa pohon itu sedang puasa. Karena dengan menggugurkan daun-daunnnya maka pohon tidak bisa melakukan fotosintesis karena tidak ada klorofil. Saat itu aktifitas di dapur umum pohon juga sedang cuti karena pohon sedang menjalani puasa. Beberapa waktu kemudian kita lihat tunas-tunas baru bahkan biasanya disertai dengan munculnya bunga-bunga sebagai cikal bakal buah sebagai generasi penerus berikutnya.
Masih banyak contoh-contoh makhluk lain dimuka bumi ini yang berdasarkan sunnatullah akan melakukan tapa brata demi mengubah dirinya menjadi lebih baik atau untuk meneruskan generasinya.
Jika proses metamorfosa pada ulat, mlungsungi pada ular, mengeramnya ayam dan gundulnya pohon ini diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia, maka manusia juga bisa menjadi insan yang jauh lebih baik dan mencegangkan, manusia yang berderajat muttaqin serta memiliki akhlak yang indah dan mempesona. Bagaimana caranya? Dengan masuk ke dalam “kepompong” Ramadhan kemudian ikuti semua proses atau aktivitas yang telah ditentukan Allah maupun Rasullah.
Sesungguhnya Ramadhan hanyalah sebagai ajang pemanasan serta pelatihan untuk mengendalikan segala keinginan hawa nafsu. Latihan mental yang telah diajarkan dalam puasa akan diuji dalam pertandingan sesungguhnya dibulan-bulan setelah ramadhan. Ramadhan seharusnya dapat mengubah sikap dan prilaku manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kita telah masuk dalam kepompong Ramadhan, berbagai amaliyah penyerta, pengiring dan penyempurna ibadah puasa sudah kita laksanakan. Maka tentu kini kita telah menjadi manusia yang mempunyai kepribadian yang indah dan sempurna. Tidak hanya indah untuk dilihat karena memakai baju baru, tidak hanya manis dilihat karena senyum kegembiraan, namun juga sempurna dalam ibadah, mulia dalam akhlaq dan budi pekerti dan tidak kalah pentingnya dalah istiqamah dalam ibadah dan kebaikannya, amin....(Abu Dzaky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar